Apa saja karya sastra periode Angkatan Balai Pustaka?

Karya-Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka

  • Novel Sitti Nurbaya (1922) karya Marah Rusli.
  • Novel Azab dan Sengsara (1920) karya Merari Siregar.
  • Baca juga: Periode Sastra Balai Pustaka.
  • Kumpulan syair Nyanyi Sunyi (1937) karya Amir Hamzah.
  • Kumpulan cerpen Teman Duduk (1936) karya M Kasim.

Bagaimana tema sastra Balai Pustaka?

Sebagian besar sastra angkatan Balai Pustaka mengambil tema masalah kawin paksa (Menurut masyarakat perkawinan itu urusan orang tua, pihak orang tua berkuasa sepenuhnya untuk menjodohkan anaknya). 2. Latar belakang sosial sastra angkatan Balai Pustaka berupa pertentanga paham antara kaum muda dengan kaum tua.

Siapa yang mempelopori Angkatan Balai Pustaka?

Angkatan Balai Pustaka adalah nama yang diberikan kepada pengarang yang dianggap sangat produktif menerbitkan karyanya oleh Penerbit Balai Pustaka pada tahun 1920-an. Diantaranya adalah Nur Sutan Iskandar, Abdul Muis, Marah Rusli, Muhammad Kasim, dan Merari Siregar.

Mengapa angkatan 20 an disebut sebagai Angkatan Balai Pustaka?

Lantas kenapa disebut Angkatan Balai Pustaka atau Angkatan ’20? Hal ini disebabkan Balai Pustaka berpijak pada kultur Indonesia pada abad ke-20. Sastra Balai Pustaka bertemakan daerah yang biasa jadi latar belakang cerita pada waktu itu. Banyak sastrawan ataupun penulis yang terhimpun dalam angkatan ini.

Apa yang dimaksud dengan Angkatan Balai Pustaka?

Nama yang diberikan kepada sejumlah pengarang yang dianggap sangat produktif sekitar tahun 1920-an yang karya-karyanya diterbitkan oleh Penerbit Balai Pustaka. Di antara pengarang itu ialah Nur Sutan Iskandar, Abdul Muis, Marah Rusli, Muhammad Kasim, dan Merari Siregar.

Angkatan Balai Pustaka diambil dari nama apa?

Balai Pustaka didirikan dengan nama Commissie voor de Inlansche School en Volkslectuur (bahasa Belanda: “Komisi untuk Bacaan Rakyat”) oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 15 Agustus 1908. Lembaga itu berada di bawah naungan Adviseur voor Inlandsch Zaken, atau Biro Penasehat Urusan Pribumi, yang termasuk ke dalam …

Apa yang anda ketahui tentang Balai Pustaka?

Balai Pustaka (Ejaan Van Ophuijsen: Balai Poestaka, bahasa Jawa ejaan lama: Balé Poestaka) adalah sebuah perusahaan penerbitan dan percetakan milik negara.

Mengapa disebut Angkatan Pujangga Baru?

Nama yang diberikan kepada sejumlah pengarang yang memuat karangan mereka dalam sebuah majalah kebudayaan “Poedjangga Barne” yang terbit 29 Juli 1933. Oleh karena nama majalah kebudayaan itu, angkatan ini disebut pula dengan Angkatan Pujangga Baru. …

Apa yang dimaksud dengan Angkatan Pujangga Baru?

Poedjangga Baroe (EYD: Pujangga Baru, ejaan Soewandi: Pudjangga Baru) adalah sebuah majalah sastra Indonesia yang avant-garde yang diterbitkan dari bulan Juli 1933 sehingga Februari 1942. Majalah ini didirikan Armijn Pane, Amir Hamzah, dan Sutan Takdir Alisjahbana (STA).

Mengapa Balai Pustaka didirikan oleh pemerintah?

Tujuan pendiriannya ialah mengembangkan bahasa-bahasa daerah utama di Hindia-Belanda, yaitu bahasa Jawa, Sunda, Melayu, dan Madura.

Apa tugas dari Balai Pustaka?

Tugas-tugas balai pustaka Mengadakan taman perpustakaan (Bibliotik) di sekolah-sekolah dan tangsi-tangsi (markas), dan menyelenggarakan peminjaman, persewaan buku-buku secara teratur dan murah; Membantu usaha swasta mengadakan Taman bacaan (perpustakaan) dengan memberikan buku-buku; Menerbitkan majalah-majalah.

Sastrawan dari daerah manakah yang mendominasi pada periode Balai Pustaka?

Pembatasan oleh pemerintah Belanda tersebut membuat sastrawan Balai Pustaka didominasi orang Sumatera. Sastrawan tersebut antara lain Hans Bague Jassin, Marah Rusli, Merari Siregar, Amir Hamzah, Armijn Pane, Asrul Sani, M Kasim, dan Nur Sutan Iskandar.